KERJA BAKTI DAN PENANAMAN 50.000 POHON MANGROVE

Pekalongan (18/9) - Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 TNI dan HUT ke-69 Kodam lV/Diponegoro, BPBD Kota Pekalongan ikut serta berpartisipasi dalam acara Penanaman 50.000 Pohon Mangrove di Kota Pekalongan dan dihadiri sekitar 1.500 orang, berlangsung di Pantai Panjang Baru, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (18/9/2019).
Peserta penanaman pohon bibit mangrove yaitu personil Kodim 0710/Pekalongan, Yonif 407/PK, Lanal Pekalongan, Polres Pekalongan, Brimob Kota Pekalongan, Satpol PP Kota Pekalongan, BPBD Kota Pekalongan, Pemda Kota Pekalongan, FKPPI Kota Pekalongan, Banser Kota Pekalongan, Kokam Kota Pekalongan, masyarakat Kota Pekalongan, dan siswa SMA Kota Pekalongan.
Sambutan Walikota Pekalongan, Saelani Mahfudz mengatakan 50.000 bibit mangrove akan ditanam sebagai salah satu upaya kita dalam menanggulangi permasalahan rob dan bencana laut di Pekalongan.
“Kita berterimakasih kepada Pangdam dan jajarannya yang telah memberi kesempatan dan memilih Pekalongan sebagai bakti TNI dalam rangka HUT TNI ke 74 dan HUT ke 69 Kodam IV/Diponegoro,” lanjut Saelani.
Menurutnya, Pemkot Pekalongan merasa bahagia dan mengucapkan banyak teriamkasih. Kita hampir 11 tahun mengalami bencana banjir rob, ini menjadi keprihatinan kita bersama. Bakti TNI ini sangat luar biasa untuk menjadikan salah satu contoh komunitas dan siapapun untuk meniru teladan yang ditunjukkan TNI,” kata Saelani
Di tempat yang sama turut hadir pula Wakil Gubernur (Wagub) Jateng, Taj Yasin Maimoen menyampaikan, hari ini kita merawat bumi kita yang kita cintai dan menyelamatkan bumi kita dari kerusakan. “Kami berterimakasih kepada TNI, pada kegiatan ini seluruh warga diajak bahkan ada saudara-saudara kita dari Papua ikut menanam bareng-bareng. Orang Papua saja cinta bumi Pekalongan, kita semua harus mencintai bumi kita,” papar Yasin.
Dahulu wilayah pantai utara (pantura) ini, kata dia, merupaka ‘tanah emas’ atau diperebutkan. Namun karena alamnya kurang dijaga, sehingga kondisinya rusak akibat diterjang ombak besar dan air laut pasang atau rob.
“Selain berdampak pada kerusakan lingkungan, rob juga menyebabkan berbagai sektor usaha masyarakat berhenti beroperasi. Akibatnya, berhenti beroperasi ekonomi masyarakat terganggu. Maka kita harus bersama-sama merawat bumi agar tetap lestari,” kata Yasin.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama dan dan ikut berperan serta dalam kegiatan karya bakti dan sosial ini,” sebutnya.
“Berbagai kegiatan yang diselenggarakan Kodam IV/Diponegoro itu dapat berlanjut atau tidak hanya pada kesempatan peringatan HUT TNI dan Kodam Diponegoro, sehingga hubungan dengan masyarakat dapat terus berlangsung dan bekerjasama untuk semua rakyat. TNI memiliki kemampuan tetapi kami menyadari banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon dukungan seluruh masyarakat Pekalongan dan Batang pada khususnya, serta Jateng dan DIY pada umumnya,” demikian Mayjen Effendi.
Dalam penanaman mangrove tersebut Pangdam IV/Diponegoro didampingi oleh Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, Wakapolda Jateng Brigjen. Pol. Drs. Ahmad Luthfi, Habib Luthfi Ali Bin Yahya beserta pejabat Forkompinda kota Pekalongan.
Dipilihnya lokasi di pantaisari Panjangbaru tersebut dikarenakan kondisi pesisir pantai utara (Pantura) Kota Pekalongan Jawa Tengah saat ini kondisinya kian memprihatinkan. Dengan sebagian besar garis pantai yang nyaris hilang karena mengalami abrasi.
Peserta penanaman pohon bibit mangrove yaitu personil Kodim 0710/Pekalongan, Yonif 407/PK, Lanal Pekalongan, Polres Pekalongan, Brimob Kota Pekalongan, Satpol PP Kota Pekalongan, BPBD Kota Pekalongan, Pemda Kota Pekalongan, FKPPI Kota Pekalongan, Banser Kota Pekalongan, Kokam Kota Pekalongan, masyarakat Kota Pekalongan, dan siswa SMA Kota Pekalongan.
Sambutan Walikota Pekalongan, Saelani Mahfudz mengatakan 50.000 bibit mangrove akan ditanam sebagai salah satu upaya kita dalam menanggulangi permasalahan rob dan bencana laut di Pekalongan.
“Kita berterimakasih kepada Pangdam dan jajarannya yang telah memberi kesempatan dan memilih Pekalongan sebagai bakti TNI dalam rangka HUT TNI ke 74 dan HUT ke 69 Kodam IV/Diponegoro,” lanjut Saelani.
Menurutnya, Pemkot Pekalongan merasa bahagia dan mengucapkan banyak teriamkasih. Kita hampir 11 tahun mengalami bencana banjir rob, ini menjadi keprihatinan kita bersama. Bakti TNI ini sangat luar biasa untuk menjadikan salah satu contoh komunitas dan siapapun untuk meniru teladan yang ditunjukkan TNI,” kata Saelani
Di tempat yang sama turut hadir pula Wakil Gubernur (Wagub) Jateng, Taj Yasin Maimoen menyampaikan, hari ini kita merawat bumi kita yang kita cintai dan menyelamatkan bumi kita dari kerusakan. “Kami berterimakasih kepada TNI, pada kegiatan ini seluruh warga diajak bahkan ada saudara-saudara kita dari Papua ikut menanam bareng-bareng. Orang Papua saja cinta bumi Pekalongan, kita semua harus mencintai bumi kita,” papar Yasin.
Dahulu wilayah pantai utara (pantura) ini, kata dia, merupaka ‘tanah emas’ atau diperebutkan. Namun karena alamnya kurang dijaga, sehingga kondisinya rusak akibat diterjang ombak besar dan air laut pasang atau rob.
“Selain berdampak pada kerusakan lingkungan, rob juga menyebabkan berbagai sektor usaha masyarakat berhenti beroperasi. Akibatnya, berhenti beroperasi ekonomi masyarakat terganggu. Maka kita harus bersama-sama merawat bumi agar tetap lestari,” kata Yasin.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama dan dan ikut berperan serta dalam kegiatan karya bakti dan sosial ini,” sebutnya.
“Berbagai kegiatan yang diselenggarakan Kodam IV/Diponegoro itu dapat berlanjut atau tidak hanya pada kesempatan peringatan HUT TNI dan Kodam Diponegoro, sehingga hubungan dengan masyarakat dapat terus berlangsung dan bekerjasama untuk semua rakyat. TNI memiliki kemampuan tetapi kami menyadari banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon dukungan seluruh masyarakat Pekalongan dan Batang pada khususnya, serta Jateng dan DIY pada umumnya,” demikian Mayjen Effendi.
Dalam penanaman mangrove tersebut Pangdam IV/Diponegoro didampingi oleh Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, Wakapolda Jateng Brigjen. Pol. Drs. Ahmad Luthfi, Habib Luthfi Ali Bin Yahya beserta pejabat Forkompinda kota Pekalongan.
Dipilihnya lokasi di pantaisari Panjangbaru tersebut dikarenakan kondisi pesisir pantai utara (Pantura) Kota Pekalongan Jawa Tengah saat ini kondisinya kian memprihatinkan. Dengan sebagian besar garis pantai yang nyaris hilang karena mengalami abrasi.